Pekanbaru, - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Rakyat Kampar dan Gerakan Lintas Mahasiswa Riau berencana menggelar aksi demo di depan Kantor Kajari Kampar pada hari Senin (28/03) mendatang.
Ardi selaku Ketua koordinator aksi mengatakan sejumlah tuntutan akan disampaikan, diantaranya meminta kajari kampar untuk mengusut tuntas adanya Dugaan korupsi di Dinas kesehatan Kampar, " katanya via whatsapp kepada media ini, sabtu (26/3/2022).
Ardi merincikan sangat banyak terjadi dugaan korupsi di Dinkes Kampar, kami menyoroti beberapa diantaranya adalah pembangunan mangkrak yakni gedung Puskesmas yang berlokasi di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri, dengan pagu anggaran 4.050.554.000. fee di duga mengalir ke pihak Dinkes sehingga menyebabkan bangunan proyek mangkrak, kami menduga pembangunan Puskesmas itu tidak sesuai dengan bestek dari hasil pantauan kami di lapangan. Kami mendapatkan informasi di duga uang muka di pakai oleh oknum pemborong pertama.
Lebih lanjut Ardihanto menjelaskan tuntutan mereka juga menyoroti pelantikan kepala puskesmas lalu yang syarat dengan suap kami memiliki bukti rekaman. Ini harus di usut tuntas dan pelantikan kepala puskesmas kedepannya harus di libatkan Kejari dalam proses nya karena kami menduga akan terjadi praktek suap besar besaran di duga kuat untuk mendudukkan seseorang menjadi kadis di Dinkes
Baca juga:
Birokrasi di Era 4.0 Tantang ASN Berkualitas
|
Selain itu kami juga menyoroti dana BOK yang kami duga masih terjadi pungutan fee kepada kampus kampus di Kampar, modusnya Masih sama dengan kasus yang dulu, selain itu fee proyek di duga 10 persen di Dinkes Kampar di duga menjadi budaya selama ini. Kemudian data terbaru yang kami miliki adalah diduga plt kadis kesehatan Kampar terlibat dalam praktek suap THL selama dia memimpin di Dinas kesehatan Kampar.
"Semua kasus tersebut akan kami suarakan di depan penegak hukum sekaligus membuat laporan resmi, Laporan korupsi dinkes kampar akan dikirim ke Polda Riau, Kejati Riau dan Kejari Kampar dan kami menghimbau masa aksi untuk tetap menjaga protokol kesehatan, " tutup Ardihanto selaku Ketua koordinator.(Mulyadi)